Halaman

Rabu, 27 November 2013

Jenis-Jenis Power Steering



 Saat ini tak dapat dipungkiri bahwa power steering mobil adalah salah satu perlengkapan yang harus dimiliki oleh hampir seluruh mobil . Power steering sekarang ini dibagi menjadi 2 jenis : power steering hidrolic dan electric power steering, berikut pembahasannya :

Jenis Power Steering Mobil  

1.Power Steering Hidrolic
Pada kendaraan power steering terdahulu menggunakan power rack-and-pinion system atau dapat disebut integral power steering gear assembly.Biasanya rack-and-pinion system dipasang pada kendaraan berpenggerak roda depan.
Pada sistem ini masih memakai satu pompa power steering (biasa dipasang pada engine) yang digerakan menggunakan satu belt.Untuk aliran miyak power steering dari pompa ke rack menggunakan selang power steering high preasurre dan selang balik power steering.
 Mobil  tahun '90-2000an masih menggunakan tipe power rack-and-pinion steering assembly.Rack-and-pinion assembly ini merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston dan rack assembly. Satu internal rotary valve yang mengarahkan minyak power steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort.

Cara kerja power steering hidrolic :
Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh berat kendaraan dan mobil gesekan antara ban dan permukaan jalan menyebabkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi membelok. Hal ini merubah posisi valve spool dan sleeve, kemudian mengarahkan minyak power steering dibawah tekanan ke power cylinder.
Perbedaan tekanan pada satu sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack untuk mengurangi usaha putar. Minyal pelumas yang ada di dalam sisi power cylinder lainnya dipaksa ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Pada saat steering efforts berhenti, maka control valve diketengahkan oleh gaya putar dari torsion bar, tekanan diseimbangkan pada kedua sisi piston, dan roda depan kembali lurus ke posisi depan

 
Power steering hidrolic / manual


2.Electric Power Steering
Pada mobil  tahun 2005 sudah menerapkan Electric Power Steering (EPS), dimana proses kerja power steering yang awalnya menggunakan sistem hidrolis berubah menjadi sistem elektris. Ciri khas yang terdapat pada EPS adalah sudah tidak menggunakan pompa power steering.

Cara kerja sistem electric power steering (EPS) 
Ketika kunci di putar ke posisi On, Control module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand bay, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Dan ketika mesin dihidupkan, Noise suppressor segera menginformasikan pada control module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir.
Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada control module ketika setir mulai diputar yang dinamakan Torque Sensor, alat ini akan memberikan informasi kepada control module sejauh mana setir diputar dan seberapa cepat putarannya.Dengan informasi tersebut control module segera mengirim arus listrik sesuai kebutuhan , motor listrik akan memutar gigi kemudi, dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.Vehicle speed sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. sensor ini memberikan informasi bogi control module tentang kecepatan kendaraan, jika kecepatan melampaui 80 KM maka motor elektrik akan di nonaktifkan sehingga dengan begitu setir menjadi berat dan meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik sesuai yang dibutuhkan oleh motor listrik dan memberikan kode tertentu jika ada malfungsi pada sistem.

 

Electric Power Steering

Komponen Electric Power Steering :
  • Control Module : berfungsi sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS
  • Motor elektrik : berfungsi meringankan pemutaran batang setir
  • Vehicle Speed Sensor : Terletak di gearbox yg berfungsi menginformasikan kecepatan mobil
  • Torque Sensor : Berada di kolom setir berfungsi menginformasikan setir mulai diputar dan seberapa cepat putarannya
  • Clutch : Kopling ini ada diantara motor & batang setir , tugasnya untuk menghubungkan dan melepaskan antara motor dan batang setir sesuai kondisi
  • Noise Suppressor : Bertindak sebagai sensor yg mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak
  • Onboard Diagnostic Display : Berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah dengan sistem EPS.
Tips perawatan power steering agar awet
1. Bila kendaraan mau belok sebaiknya jalan atau gerak dulu baru kemudian berbelok. 
2. Jangan terlalu sering membelokkan steer sampai mentok/patah terlalu lama. 
3. Memilih minyak Power Steering jenis ATF.
4. Memilih spare parts  yang original bila diservice. 
5. Untuk power steering hidrolic, disarankan setiap mencuci kendaraan karet pelindung (boot steer) kanan dan kiri diperiksa, apakah lepas, robek atau terjadi kerusakan lainnya. 
6. Jika parkir kendaraan, hendaknya posisi roda bagian depan harus lurus. 
7. Gunakan jenis ban dengan tingkat gesekannya rendah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar