Cara
merawat sistem injeksi mobil sebenarnya tidak terlalu sulit, hal ini
berguna untuk mencegah mogoknya mobil secara tiba-tiba. Seperti yang diketahui penyebab mobil mogok itu salah satunya karena sistem
injeksi yang tidak bekerja secara normal. Karena itu, perawatan rutin sistem
injeksi setiap mobil menempuh jarak 5000Km harus dilakukan untuk menjaga
kinerja mobil itu sendiri. Komponen spare part yang harus diperhatikan ketika
melakukan perawatan mobil
secara rutin sebenarnya tidak banyak dan berikut ini ada list pengecekan sistem
injeksi mobil .
Cara
Merawat Sistem Injeksi Mobil
1.
Saringan Bensin / Fuel Filter
Saringan bensin pada mobil ada yang terdapat pada ruang mesin (seperti Soluna, Great Corolla) dan ada juga sebagian mobil yang saringan bensinnya terdapat pada tangki
bensin (seperti mobil vios, innova). Saringan bensin yang ktor sebaiknya
dibersihkan dengan bantuan angin dari kompresor. Apabila saringan bensin sudah
terlalu kotor maka sebaiknya segera mengganti komponen spare part yang satu ini. Karena apabila dibiarkan maka
dapat terjadi kerusakan yang merembet ke fuel pump / pompa bensin yang ditandai
dengan timbulnya suara berisik dari tangki bensin di bawah jok belakang
penumpang akibat kerja yang terlalu berat.
2.
Saringan Udara / Air Filter
Karena fungsinya menyaring kotoran
dan debu dari udara sehingga memberi kesempatan udara masuk lebih banyak ke
ruang bakar, maka terhambatnya udara akan menyebabkan pembakaran yang tidak
sempurna dan memboroskan bahan bakar. Dengan demikian ada baiknya, penyaring
udara harus tetap dalam keadaan bersih.
3.
Throttle Body
|
Jaga agar throttle body selalu
dalam keadaan bersih
|
Throttle Body sangat retan dengan
kotoran sisa dari pembakaran bensin (kerak), akibatnya tarikan mobil menjadi
kurang responsif. Jika kotoran sudah menumpuk di bagian throttle position
sensor (TPS), maka dapat menyebabkan putaran mesin menjadi pincang dalam
keadaan stationer atau dapat dikatakan mobil susah langsam. Kebersihan throttle
body sendiri sangat berhubungan dengan kebersihan saringan udara karena sumber
kotoran berasal dari udara yang terisap ke ruang bakar.
4.
Nosel Injektor
|
Hubungan nosel injektor dengan
busi dan pengapian
|
Lubang nosel yang berukuran kecil
dapat tersumbat oleh kotoran atau kerak sehingga semprotan bensin menjadi kacau
dan debit bensin yang masuk ke ruang pembakaran menjadi berkurang. Hal ini akan
menyebabkan putaran mesin menjadi pincang dan tarikannya sangat payah. Nosel
injektor yang baik adalah ketika menyemprotkan bensin seperti semprotan air di
car wash (menyebar) bukan mengucur seperti air yang keluar dari keran.
5.
Penyetelan CO
|
Jangan terlalu sering disetel CO
karena dapat menyebabkan kerusakan
|
Hal ini memang tidak boleh dilakukan
sesering mungkin karena dapat menyebabkan baut setelan CO menjadi rusak dan
merusak komponen spare part yang satu ini. Ada baiknya setelan CO dilakukan
setiap 20.000 Km saja. Penyetelan ulang pada sistem pasokan bensin, udara dan
pengapian ini sangat mempengaruhi tingkat keiritan sebuah mobil. Gunakan
pengukuran CO untuk mengetahui apakah proses pembakaran pada mesin sudah
mencapai titik efisien atau belum. Secara ideal, nilai CO harus berada di bawah
1%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar