Halaman

Selasa, 19 November 2013

Mengatasi Kerusakan Pada Mesin Injeksi (TOYOTA)

Lampu check engine adalah lampu indikator yang terdapat pada mobil dengan mesin injeksi elektronik, atau EFI. Lampu ini berfungsi mendeteksi secara otomatis jika terdapat kerusakan pada kendaraan. Saat kontak On, lampu ini akan menyala, tapi setelah mesin dihidupkan maka lampu ini akan mati. Jika lampu ini tetap hidup/berkedip maka itu menunjukkan telah terjadi kerusakan pada mesin.

Berikut ini adalah cara mendeteksi kerusakan elektrikal mobil melalui cara Diagnostic On Board (OBD). OBD adalah salah satu metode yang paling ampuh di dalam menentukan spare part mana yang memerlukan penggantian sehingga mobil menjadi normal kembali. Pada mobil tahun '90 an masih menggunakan diagnostic manual, dalam arti : kerusakan spare part elektrikal belum dapat terdeteksi melalui software komputer layaknya mobil sekarang ini. Ciri perawatan mobil yang masih menggunakan sistem Diagnostic On Board ditandai dengan adanya kotak diagnosis manual yang terletak di bawah kap mesin mobil nya seperti  Soluna,  Great Corolla,  All new Corolla.

Diagnostic on Board sangat dibutuhkan ketika mobil kita tiba-tiba mati total padahal sebelumnya masih baik-baik saja (hal ini sangat sering terjadi) atau bagi para pencinta mobil  yang ingin mengecek apa penyebab mobil menjadi brebet. Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan Diagnostic on Board cukup simple yaitu hanya kabel pendek dengan terminal yang dimodifikasi seperti berikut :

 
Peralatan yang dibutuhkan

Cara Mengatasi Lampu "Check Engine" Yang Menyala

1.Diagnosis Normal Mode (DNM) :
Pada Diagnostic Normal Mode, yg dibutuhkan hanyalah menjumper diagnostic box dengan melihat stiker yg tertempel dibalik diagnostic box. Pasanglah kabel tersebut, pada kode TE1 + E1.
Kondisi mesin mobil boleh dinyalakan ataupun hanya ignition ON saja (posisi kunci kontak ON, tp mesin tidak dinyalakan).
Diagnostic akan mendeteksi kerusakan melalui kedipan lampu pada lampu check engine speedometer kita. Diagnostic Normal Mode ini akan memonitor 15 items dalam mobil  kita.
2.Diagnosis Test Code (DTC) :
Biasanya dalam Diagnosis Normal Mode banyak item penyebab mobil mogok total tidak terdeteksi, sehingga masih menyebabkan check engine nyala, kita beralih untuk mengecek mobil dengan cara diagnosis test code Karena dalam keadaan mati, diagnosis test code ini mencangkup 3 kode penting yang akan dicek secara langsung : 
  • Kode 22 : Temperatur Engine coolant tetap pada suhu 80 derajat celcius (apakah mobil overheating atau tidak?)
  • Kode 31 : Waktu pengapian tetap pada 50 sebelum TMA dan tekanan absolut manifold tetap pada 46,7 kPa. (Apakah pengapian mobil normal ?)
  • Kode 41 : Throttle position tetap pada 0  (apakah sensor-sensor yang di Throttle Body dalam keadaan normal yang biasanya berguna untuk pengaturan udara masuk)
Jika salah satu dari kode ini terdeteksi ketika kita melakukan Diagnostic on Board maka secara otomatis ECU akan mengubah mobil ke mode fail safe.Dan sama seperti komputer yang dapat dijalankan melalui safe mode, mobil tetap dapat dijalankan melalui safe mode untuk melihat lebih dalam kerusakan apakah yang terjadi.

Pastikan sebelum DTC dimulai, Throttle Valve tertutup, Seluruh switch aksesoris mobil dalam kondisi OFF, dan transmisi pada posisi parker / netral.
Kode yg harus dijumper untuk DTC ini adalah TE1 + TE2 + E1 kemudian kunci kontak diputar pada posisi ON saja (mesin mobil jgn dinyalakan dahulu), seperti pada gambar ini:

 
Rangkai kabel yang di jumper seperti ini

Setelah menjumpai trouble code pada saat DTC, kemudian nyalakan mesin dan coba test jalan sebentar. Saat ini, ECU telah mengoperasikan Fail Safe Mode. Jika kecepatan kendaraan adalah 5 km/jam (3mph) atau kurang, kode trouble diagnosis 42 (Signal kecepatan kendaraan) akan dimunculkan, dan ini normal.

Untuk kembali ke normal mode setelah pengetesan silahkan mematikan mesin dan cabut kabel jumper tersebut.Setelah memperbaiki area permasalahan dari trouble code tersebut, ECU akan tetap menyimpan kode trouble diagnostic tersebut pada memorinya dan untuk menghapus kode troublenya, silahkan mencabut sekring EFI pada fuse box atau mencabut kabel negative accu selama ± 10 detik. ECU akan kembali kepada Normal Mode.

Sedangkan untuk mendeteksi kodenya setelah dijumper seperti gambar diatas, dapat dilihat pada lampu check engine speedometer, seperti gambar dibawah ini: 

 
Perhatikan kedipan pada check engine

Setelah mengetahui cara manual melakukan Diagnosis on Board yang dipersembahkan oleh rekan-rekan di  Soluna Community , tentu tidak lengkap apabila tidak diajarkan cara membaca kedipan lampu check engine sehingga ilmu Diagnosis on Board secara manual menjadi lengkap dan berguna.

Cara membaca check engine ketika sedang melakukan Diagnosis on Board  :

1.Setiap kode umumnya terdiri dari 2 digit seperti 12, 14, 16, 22, Dll

2.Maksud dari 14 itu bukan berarti check engine kedap kedip sebanyak 14 kali, apabila seperti ini bisa kelewatan ketika kita mencoba menghitungnya dan yang ada malah salah hitung terus.

3.Digit pertama biasanya ditandai dengan kedip check engine yang lebih pelan.misalkan digit pertama adalah 1, maka check engine akan berkedip pelan selama kurang lebih 0,5 detik sebanyak 1 kali

4.Setelah itu diikuti dengan kedip lampu check engine yang lebih cepat untuk angka di belakangnya misalkan angka 6 maka check engine akan berkedip secara cepat sebanyak 6x.

5.Dan setelah menunjukkan angka 16 (dalam kasus di atas) atau satu trouble code maka check engine akan mati selama kurang lebih 1 detik dan akan melakukan pengulangan kedipan kembali untuk trouble code 16.Tetapi apabila trouble code lebih dari satu maka check engine akan berkedip menunjukkan trouble code baru.

Misalkan :
Kode 16 : kedipan panjang 1x diikutin dengan kedipan cepat selama 6x,
Check engine akan mati selama 1 detik setelah itu,
Kode 22 : kedipan panjang 2x diikutin dengan kedipan cepat selama 2x,
Check engine akan mati selama 1 detik setelah itu,
Kembali menunjukkan kode 16 dan terus melakukan pengulangan untuk 2 kode diata
Bagaimana bila ada 3 kode atau 4 kode ? maka akan terjadi pengulangan ke awal setiap 3 atau 4 trouble code yang telah ditunjukkan kepada kita.
List trouble code Diagnostic on Board (OBD I) untuk mobil  :
Code 11 Momentary interruption in power supply to ECU (electronic control unit or computer) up to 1991
Code 12 Engine revolution signal missing : Masalah di Delco
Code 13 Rpm signal to ecu missing above 1000 rpm : Masalah di Delco 
Code 14 Igniter signal to ecu missing : Masalah di sirkuit pengapian
Code 16 A/T control signal missing from ecu : Masalah di sensor Matic
Code 21 Main oxygen sensor signal fault : Masalah di Sensor Oksigen
Code 22 Water temperature sensor circuit fault : Masalah di Thermostat
Code 23 and 24 Intake air temperature signal fault : Masalah di Mass Air Flow Sensor
Code 25 Air/fuel ratio LEAN : Masalah di sensor CO
Code 26 Air/fuel ratio RICH : Masalah di sensor CO
Code 27 Sub-oxygen sensor signal or heater circuit fault : Masalah di sensor oksigen
Code 28 No.2 oxygen sensor/heater signal fault : Masalah di sensor oksigen
Code 31 and 32 Air flow meter circuit or Vacuum sensor signal fault : Masalah di MAP / Vacuum sensor
Code 34 and 36 Turbo-charging pressure signal fault
Code 35 Altitude compensation sensor signal fault : Masalah di Throtlle body
Code 41 Throttle position circuit fault : Masalah di sensor TPS
Code 42 Vehicle speed sensor circuit : Masalah di Sensor Speed / Kabel Speedometer
Code 43 No starter signal to the ecu : Masalah di Dinamo Stater
Code 52, 53 and 55 Knock sensor fault : Masalah di Knock Sensor
Code 71 EGR system malfunction : Masalah di Knalpot / Exhaust
Code 72 Fuel cut solenoid signal fault : Masalah di selenoid karburator
Code 78 Fuel pump control signal fault : Masalah di Fuel Pump
Code 81, 83, 84 and 85 TCM communication fault : Masalah di Transmisi mobil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar