Halaman

Senin, 18 November 2013

Merawat Pompa Bensin (fuel pump) Mesin Injeksi



      Secara konstruksi, mobil injeksi memang berbeda jauh dengan karburator.  Jika sebelumnya mobil masih mengandalkan pengabutan sederhana di dalam karburator, maka pada sistem injeksi lebih canggih karena melibatkan penyemprotan bertekanan tinggi pada injektor.

Pada pola penyemprotan mesin injeksi, kerja injektor bensin diatur sepenuhnya oleh ECU. Komputer mesin akan menghitung kebutuhan bensin berdasarkan putaran mesin dan bukaan gas. Untuk menunjang hal ini, ada nilai konstan yang harus dijaga, yaitu tekanan pada suplai bahan bakar. Tekanan ini disediakan oleh high pressure fuel pump di tangki bensin.

Hal ini sangat berbeda dengan model pompa membran atau pompa elektrik pada karburator yang masih bertipe low pressure sedangkan fuel pump atau pompa bensin mesin injeksi bertekanan tinggi. Lantas, pada mobil modern, pompa ini terletak di dalam tangki dan terendam bensin dan menyatu dengan filter bensin


Perlu diperhatikan pada bagian bawah fuel pump selalu ada saringan kecil. Pada beberapa mobil tahun 1990an hingga 2000 awal, filter bensin mobil tidak menyatu dengan fuel pump tetapi terpisah jauh, letaknya berada di bawah kap mesin. Biasanya berbentuk silinder dan berwarna hitam. 
 
Ciri-ciri fuel pump rusak
Sebelum membahas cara merawat fuel pump, kita harus mengetahui terlebih dahulu hal apa yang menyebabkan fuel pump atau pompa bensin menjadi rusak. Fuel Pump atau pompa bensin sebenarnya termasuk dalam bagian spare part yang low maintenance alias jarang sekali rusak. Hampir tidak ada ciri-ciri khusus untuk mengetahui pompa bensin sudah rusak atau tidak karena pompa bensin bersifat elektrikal dan tidak ada indikator khusus di dalam mobil yang menunjukkan bahwa pompa bensin sudah dalam keadaan yang tidak sempurna. Karena tidak ada indikator maupun ciri-ciri khusus, maka ketika pompa bensin mati / rusak maka dapat dipastikan mobil kita tidak dapat berjalan dan hal ini sangat menyusahkan kita sebagai pemilik mobil.

Dari beberapa kasus yang pernah terjadi, pompa bensin yang lemah sering diindentikkan dengan kesulitan stater mobil ketika mobil dalam keadaan panas. Mobil harus distater cukup panjang bahkan hingga 2 kali stater baru mobil dapat hidup kembali. Memang hal ini belum dapat menjadi patokan 100% bahwa sulit stater ketika mesin mobil panas berarti pompa bensin sudah lemah. Karena bisa saja setelah mobil di Tune-up dan mengganti fuel pump serta busi, tidak jarang mobil kembali menjadi normal.
Kalau pompa bensin sudah mati, hal itu dapat diketahui dari ada tidaknya aliran bahan bakar dari pompa saat distarter (hati-hati saat mencoba, soalnya tekanan pompa sangat tinggi, arahkan selang ke ember).

Penyebab Fuel Pump Rusak
Harus diakui kualitas bensin di Indonesia memang sangat buruk dan kotor, hal ini dapat dilihat ketika kita mengganti filter bensin maupun membongkar tangki bensin mobil. Akan ada banyak tanah maupun karat yang ikut tersaring di dalamnya. Pasti ada pertanyaan yang muncul, mengapa bensin dapat mengandung kotoran sebegitu banyak? Alasannya sederhana, karena tempat penyimpanan bensin di SPBU hampir tidak pernah dikuras atau dibersihkan sehingga endapan kotoran ataupun karat dari tangki penyimpanan maupun penyalur bensin ikut masuk ke dalam mobil kita.
Lalu, Apakah ada cara merawat fuel pump agar tidak mengalami kerusakan mendadak ?
Pompa bensin ini harus terendam sempurna di dalam tangki. Soalnya bensin juga berfungsi sebagai pendingin dan pelumas. Hal ini disebabkan selama bekerja, pompa mengeluarkan panas sehingga dengan adanya bensin bisa menyerap panas yang ada. Bensin juga bisa menjadi pelumas permukaan logam yang bergesekan di dalam pompa.

Fuel pump atau pompa bensin mobil injeksi yang memiliki umur pendek diakibatkan karena kebiasaan pemilik kendaraan yang sering membiarkan tangki bensin kosong. Entah karena keadaan di daerahnya yang  SPBU relatif jarang dan jauh-jauh sehingga pemilik kendaraan cenderung menunda-nunda untuk beli bensin. jadi sekali membeli langsung sekalian banyak agar tidak rugi atau memang karena si pemilik mobil memiliki kebiasaan membeli ketika tangki bensin dalam keadaan hampir kosong.

Hati-hati! Karena kalau sudah kurang dari seperempat, bodi fuel pump tidak terendam sempurna. Pasti sekarang sudah dapat terbayang efek negatifnya untuk fuel pump. Jika dibiarkan, fuel pump bisa panas dan cepat rusak. Perlu diperhatikan juga, tangki bensin yang kosong dapat berakibat buruk pada fuel pump lantaran kotoran lebih berpotensi tersedot masuk pompa sehingga kerja pompa menjadi jauh lebih berat dan lebih cepat panas sehingga rusak.

Meskipun di bawah fuel pump ada saringan kecil tetapi apabila saringan tersebut sudah terlalu kotor, kotoran bisa saja tidak tersaring kembali. Mengecek saringan secara berkala merupakan salah satu solusinya dan sekali lagi yang terpenting perhatikan terus indikator bensin. Jangan sampai sering kurang dari seperempat dari kondisi tangki bensin mobil kita.

Ada baiknya juga kita menguras tangki bensin mobil kita yang sudah memasuki usia pakai hingga 4-5 tahun karena endapan kotoran yang terbawa dari SPBU sudah menumpuk di dalam tangki kita dan bisa tersedot kapan saja oleh fuel pump. Selain itu ada juga yang menganjurkan agar mobil menggunakan bahan bakar non subsidi atau ketika pengisian bahan bakar dapat mencampur antara bahan bakar subsidi dengan bahan bakar non subsidi, nilai oktan yang dihasilkan dari pencampuran kedua bahan bakar ini jauh lebih bagus (dapat mempengaruhi akselerasi mobil) untuk meringankan kinerja fuel pump.

Apakah ada tambahan dari pengalaman rekan-rekan sekalian yang mempunyai cara merawat fuel pump agar tidak cepat rusak ?  Dapat dibagikan pengalamannya disini, yang tentunya akan berguna bagi teman-teman sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar